Dok: Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
mengingatkan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah, yang rencananya
akan digadang Partai Gerindra dalam Pilkada Gubernur (Pilgub) DKI 2017,
untuk menyiapkan mental dilucuti rekam jejaknya oleh publik.
"Nah Saefullah Sekda mau muncul ya silakan, saya kira masyarakat akan
mulai korek korek dia nih, apakah terlibat (korupsi) UPS gak, pas jadi
Wali Kota bagaimana, hartanya dari mana, pasti akan dikorek korek nih.
Nah ini menarik," kata Ahok, sapaan karibnya di Balai Kota Jakarta,
Senin (11/1/2015).
Menurut Ahok, aksi transparansi publik ini kemungkinan besar juga
akan terjadi pada PNS DKI yang rencananya akan digaet untuk menjadi
wakilnya pada Pilgub 2017 nanti. Dia mengaku merasa hal yang sama saat
maju pada Pemilukada DKI 2012 silam.
"Sama kaya saya kan orang-orang cari-cari kesalahan saya kan. Orang
cari nih semua kasus diciptain, dicari, gak apa-apa, justru supaya
pencarian seperti ini akan lahirkan pembuktian, orang akan ngaku kalau
orang ini bener loh jujur, bener bener dia ga ada kepentingan kerja. Ini
penting," tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya, Ahok berkali-kali menyebutkan keinginannya menggaet PNS
DKI sebagai wakilnya pada Pemilukada DKI 2017 mendatang. Gubernur
petahana itu pun tidak membatasi dari kalangan mana PNS itu berasal.
Hanya saja, Ahok mengeluarkan syarat dan ketentuan bagi PNS calon
pendampingnya tersebut. "Kalau bisa PNS yang bagus, kerja rajin pagi
masuk sampai malam, enggak korupsi, enggak terima suap. Dia harus bisa
bukrikan dia bersih enggak korupsi," ujar Ahok.
Dengan keputusannya tersebut, Ahok berharap dapat menghapus stigma
negatif masyarakat tentang PNS DKI yang selama ini dicap buruk
berkarakter pemalas, korup, dan bodoh. "Ini bisa menghapus stigma PNS
kan biasanya malas, korup, bodoh, sama kayak politisi juga begitu,"
ungkap mantan anggota Komisi II DPR itu.
0 comments:
POST A COMMENT