LAMPUNG - Nilai ekspor biji kopi robusta Lampung selama tahun 2015 mencapai 582,5 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 315.276 ton.
"Ekspor biji kopi Lampung itu diharapkan lebih tinggi tahun ini atau
minimal sama seperti pada 2015. Panen kopi pada tahun ini diperkirakan
naik bila kondisi cuaca tak terlalu ekstrem," kata Ketua Renlitbang AEKI
Lampung Muchtar Lutfie, di Bandarlampung, Senin (25/01/2016).
Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Provinsi
Lampung, pada 2015 ekspor biji kopi tertinggi terjadi di bulan Agustus
sebesar 40.358 ton senilai 70,6 juta dolar.
"Menurut dia, tingginya ekspor biji kopi pada Agustus itu mengingat
panen raya kopi di Lampung terjadi pada Juni, Juli dan Agustus 2015.
Selain Lampung, lanjutnya, beberapa daerah lain seperti Bengkulu dan
Sumatera Selatan yang merupakan penghasil kopi robusta juga mengekspor
komoditas tersebut melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.
"Pengekspor kopi Lampung juga banyak membeli biji kopi dari dua provinsi tersebut," jelasnya.
Sementara panen kopi di Lampung tahun 2016 diperkirakan hampir sama
dibandingkan tahun lalu, mengingat curah hujan yang tidak terlalu
ekstrem.
Sunyoto (63) petani kopi asal Kabupaten Lampung Barat mengatakan
panen kopi diperkirakan setelah Lebaran 2016 atau sekitar bulan Juli
hingga Agustus.
Namun dirinya belum memperkirakan panen tahun 2016 meningkat atau turun mengingat hujan baru terjadi pada Desember 2015.
Ia berharap musim hujan tahun ini tidak terlalu ekstrem yang akan
berakibat pada rontoknya putik atau bunga bakal buah biji kopi.
"Jika hujan tidak terjadi pada malam hari, maka panen diperkirakan akan bagus," katanya.
Ia menyebutkan hujan pada malam hari biasanya disertai dengan angin kencang sehingga dapat merontokkan bakal buah kopi.
Saat ini harga biji kopi kering sekitar Rp21.000/kg di pedagang pengepul. Sedangkan di tingkat pengekspor sebesar Rp22.800/kg.
Produktivitas kopi Lampung 800 kg-900 kilogram per hektare, dengan
sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat 65.010 hektare, Tanggamus
43.897 hektare, serta 22.594 hektare lainnya tersebar di Kabupaten
Waykanan, Lampung Utara, Pringsewu, dan Pesawaran. (dsh)
Kemajuan Yang Bagus
ReplyDelete