Jakarta- Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat (USD) ditutup menguat 108 poin atau 0,79 persen di perdagangan
hari ini. Rupiah ditutup di level Rp 13.808 per USD, atau lebih kuat
dibanding penutupan perdagangan minggu lalu di Rp 13.917 per USD.
Data Bloomberg mencatat, pergerakan Rupiah cenderung menguat
sepanjang hari ini. Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di level Rp
13.727 per USD yaitu pukul 10.10 WIB.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan,
laju USD mengalami pelemahan seiring dengan berkurangnya ketidakpastian
The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Di akhir pekan lalu laju USD
kembali mengalami kenaikan seiring berbaliknya sikap pelaku pasar dari
tereforia karena keputusan The Fed tersebut menjadi kembali ke realita
terhadap kondisi makro ekonomi global.
Penurunan kembali harga minyak mentah global memberi kesempatan bagi
Laju USD untuk menguat. Akibatnya menjadi sentimen negatif bagi laju
mata uang lainnya (EUR, GBP, dan NZD) termasuk terhadap laju Rupiah.
Akan tetapi, sentimen pelemahan yang terjadi cenderung tipis karena
adanya penguatan di sejumlah mata uang lainnya terhadap USD antara lain
(JPY, CNY, INR, dan KRW) serta harapan positif akan tetapnya level BI
rate.
"Meski hanya melemah tipis namun, tetap perlu untuk menjaga dan
mengawasi laju Rupiah yang masih rentan akan potensi pelemahan
lanjutan," ujarnya dalam riset harian.
Untuk itu, tetap cermati imbas kembali positifnya laju USD terhadap
laju Rupiah. Diharapkan jika terjadi pelemahan maka hanya tipis sehingga
laju Rupiah tidak terperosok ke zona merah lebih dalam. Laju Rupiah di
atas target support 14.050. Rp 14.048-14.020 (kurs tengah BI).
0 comments:
POST A COMMENT