BERITA | Nasional - TNI AL Amankan Kapal Tanker Penadah Minyak Mentah

Aparat amankan kapal penadah minyak

Banten - Kapal tanker MT Hartadika 2 diduga menjadi penadah 2.900 ton minyak mentah jenis 'light crude oil' (LCO) diamankan TNI AL Banten di perairan Grenyang, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, pada Jum'at 18 Desember 2015 malam.

"Karena ada dugaan tindakan kejahatan, salah satu kapal yang menerima (LCO milik MT Joaquim) yaitu KMT Hartadika 2," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banten, Kolonel Laut (P) Judijanto, yang memimpin operasi penangkapan tersebut ditemui di kapal tersebut, Jum'at (18/12/2015).

Pengejaran MT Hartadika 2 di perairan Grenyang, Kecamatan Puloampel, dilakukan menggunakan kapal Patroli Kemanan Laut (Patkamla) Badak milik Lanal Banten.

Sebelum ke lokasi MT Hardika 2, tim Lanal Banten merapat ke MT Patriajaya 1 untuk melakukan pemeriksaan di tengah laut.

Hasilnya, MT Patriajaya 1 dicurigai menjadi penadah LCO milik MT Joaquim. Namun dari hasil pemeriksaan kecuriagaan itu tidak terbukti. Kecurigaan itu muncul lantaran MT Patriajaya menepi tidak jauh di lokasi penangkapan MT Kharisma 9.

Pengejaran pun dilanjutkan ke MT Hartadika 2. Setibanya di sana, tim Lanal Banten yang dilengkapi persenjataan lengkap langsung melakukan pemeriksaan.

Sementara itu 4 orang anak buah kapal (ABK) yang berada di MT Hartadika terlihat kaget.

Sesampai di MT Hartadika, TNI AL langsung melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan jurnal perjalanan. Namun, ABK kapal tidak dapat menunjukan semua bukti yang diminta.

Untuk melanjutkan penyelidikan kapal tersebut tidak boleh bergerak dan diamankan AL Banten.

Menurut dia, pengejaran terhadap MT Hartadika 2 itu merupakan hasil penyelidikan Lanal Banten terhadap jurnal pelayaran milik MT Kharisma 9. Didalam jurnal itu didapati nama MT Hartadika 2.

Dalam jurnal milik MT Kharisma 9 terdapat dua kapal tanker yang dicurigai menjadi penadah minyak mentah hasil pembajakan di perairan utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Salah satunya MT Hartadika 2.

"Jadi dari penyelidikan kami ada dua kapal. Namun untuk KMT Patriajaya 1, hanya melakukan sandar saja dan tidak tau soal itu," terangnya.

facebook

twitter

google+