Beras Vietnam tiba di Tanjung Priok. ©2015
JAKARTA - Jumlah orang miskin di Pulau Bali disebut terus
bertambah. Hal ini dinilai Badan Pusat Statistik (BPS) Bali sebagai
imbas dari mahalnya harga beras di pasaran. Menyikapi hal ini, Gubernur
Bali Made Mangku Pastika akan menambah kuota raskin alias beras untuk
rumah tangga miskin.
"Tadi saya sudah berkonsultasi dengan DPRD
Bali dengan Bappeda Bali untuk menambah kuota raskin di Bali, karena
dari data yang dikeluarkan oleh BPS Bali jumlah orang miskin naik dari
sebelum yakni 4,7 persen menjadi 5,2 persen," kata Pastika saat
mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Puan Maharani, dalam acara peluncuran penyaluran program
raskin/rastra tahun 2016, Bali, Selasa (26/1).
Tingginya harga
beras merupakan dampak dari badai yang menyebabkan produksi beras
menurun. Pastikan juga mengancam kepada para kepala desa di Bali yang
menyalahgunakan raskin.
"Kalau saya tahu kepala desa menyalahgunakan raskin, saya akan melaporkan ke polisi," Pungkasnya.
Sementara itu Menteri Puan membenarkan bahwa raskin rawan diselewengkan. Terlebih dalam proses pemilihan kepala daerah.
"Jangankan
Pilkada, di Pilkades juga menggunakan raskin. Kata calon kepala desa,
kalau kamu pilih aku, maka saya akan mengurus beras raskin. Ada lagi
kepala desa yang bagi rata, karena ditekan oleh oknum tertentu dan
sebagainya," ujarnya.
Terkait dengan permintaan Gubernur Bali
agar jatah raskin ditambah, Puan menerangkan pemerintah belum memikirkan
hal tersebut. Untuk sementara 15 kilo saja.
"Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," guraunya menyudahi wawancara.
0 comments:
POST A COMMENT