Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari PT Nestle Indonesia. 2 karyawannya tewas dalam tragedi jatuhnya lift di Tower B Gedung Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Betul ada kejadian tersebut. Kejadian terjadi tadi pagi. Lift kami putus. Sekitar pukul 09.40 WIB," ujar Nur Shila Chirstianto selaku Vice President Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia, Kamis (10/12/2015).
Sesaat sebelum kejadian tersebut, PT Nestle membenarkan bahwa ada 3 karyawan yang tengah menggunakan lift tersebut. 2 karyawan tewas dalam kejadian tersebut.
"Dalam lift tersebut, ada 3 orang. 2 karyawan kami, karyawan Nestle. Dan 1 kontraktor, betul dari ISS," lanjut Shila.
Meski pihak perusahaan tidak mau memberikan informasi terkait ke
rumah sakit mana korban dilarikan, namun berdasarkan keterangan saksi
mata, tidak sedikit dari mereka yang melihat ada ambulance RS Siloam
mendatangi gedung tersebut.
"Iya mas tadi setelah dengar dentuman dan bergetar, saya keluar. Lihat ada ambulance dari RS Siloam. Kemungkinan ya Siloam Lebak Bulus yang paling dekat," ungkap salah satu saksi mata.
PT Nestle menjelaskan, lift yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan lift khusus karyawan Nestle. Lift itu hanya beroperasi di 5 lantai gedung Nestle.
"Jadi gini, lift itu hanya beroperasi dari lantai 3 ke lantai 7. Untuk akses ke lift tersebut, harus akses dari lift lobby. Dari lift lobby, ke lantai 5 dulu, baru bisa akses lift tersebut," lanjut Shila.
Salah satu karyawan perkantoran Arkadia menuturkan, bahwa lift tersebut berada di building connector yang menjadi penghubung antara Tower A dan Tower B. Di bawah building connector tersebut, terdapat selasar yang menjadi tempat karyawan beristirahat.
"Nah ini kan kita berada di selasar, lift-nya itu ada di atas selasar ini. Di tengah-tengah posisinya," tutur salah satu karyawan.
Pantauan Liputan6.com, petugas kepolisian baru masuk ke dalam gedung tersebut pada pukul 13.40 WIB. 3 polisi tersebut di antaranya membawa map merah yang biasa menjadi dokumen kronologi atau bahan Berita Acara Pemeriksaan, dan seorang lagi membawa gulungan police line.
Hingga saat ini petugas kepolisian masih berada di dalam perkantoran Arkadia untuk melakukan olah TKP. "Maaf sekarang masih investigasi apa penyebabnya. Jangan direkam atau difoto ya lift-nya. Kita hargai perasaan korban," pungkas Shila.
"Betul ada kejadian tersebut. Kejadian terjadi tadi pagi. Lift kami putus. Sekitar pukul 09.40 WIB," ujar Nur Shila Chirstianto selaku Vice President Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia, Kamis (10/12/2015).
Sesaat sebelum kejadian tersebut, PT Nestle membenarkan bahwa ada 3 karyawan yang tengah menggunakan lift tersebut. 2 karyawan tewas dalam kejadian tersebut.
"Dalam lift tersebut, ada 3 orang. 2 karyawan kami, karyawan Nestle. Dan 1 kontraktor, betul dari ISS," lanjut Shila.
Baca Juga
"Iya mas tadi setelah dengar dentuman dan bergetar, saya keluar. Lihat ada ambulance dari RS Siloam. Kemungkinan ya Siloam Lebak Bulus yang paling dekat," ungkap salah satu saksi mata.
PT Nestle menjelaskan, lift yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan lift khusus karyawan Nestle. Lift itu hanya beroperasi di 5 lantai gedung Nestle.
"Jadi gini, lift itu hanya beroperasi dari lantai 3 ke lantai 7. Untuk akses ke lift tersebut, harus akses dari lift lobby. Dari lift lobby, ke lantai 5 dulu, baru bisa akses lift tersebut," lanjut Shila.
Salah satu karyawan perkantoran Arkadia menuturkan, bahwa lift tersebut berada di building connector yang menjadi penghubung antara Tower A dan Tower B. Di bawah building connector tersebut, terdapat selasar yang menjadi tempat karyawan beristirahat.
"Nah ini kan kita berada di selasar, lift-nya itu ada di atas selasar ini. Di tengah-tengah posisinya," tutur salah satu karyawan.
Pantauan Liputan6.com, petugas kepolisian baru masuk ke dalam gedung tersebut pada pukul 13.40 WIB. 3 polisi tersebut di antaranya membawa map merah yang biasa menjadi dokumen kronologi atau bahan Berita Acara Pemeriksaan, dan seorang lagi membawa gulungan police line.
Hingga saat ini petugas kepolisian masih berada di dalam perkantoran Arkadia untuk melakukan olah TKP. "Maaf sekarang masih investigasi apa penyebabnya. Jangan direkam atau difoto ya lift-nya. Kita hargai perasaan korban," pungkas Shila.
0 comments:
POST A COMMENT