Diketahui telah bersumpah untuk setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi melalui Facebook pada 2014 silam.
Suara.com - Kepolisian Malaysia, pada
Sabtu (5/12/2015), mengatakan telah menangkap lima orang - termasuk
seorang warga Indonesia - atas sangkaan terlibat kelompok teroris Negara
Islam Irak dan Suriah serta Al Qaeda.
Kepala kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, dalam pernyataannya mengatakan empat orang yang ditangkap itu berkewarganegaraan asing dan satu orang warga Malaysia. Penangkapan itu dilakukan selama periode 17 November sampai 1 Desember kemarin.
Di antara tersangka yang ditangkap itu terdapat seorang warga Indonesia berusia 31 tahun, yang disebut sebagai pemimpin sel ISIS di Malaysia. Warga Indonesia itu diketahui telah bersumpah untuk setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi melalui Facebook pada 2014 silam.
"Dia bersama seorang warga Malaysia, diduga bertindak sebagai fasilitator untuk mengumpulkan orang-orang dari Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung dengan ISIS," kata Khalid.
Dalam kelompok itu juga terdapat seorang warga Eropa berusia 44 tahun yang bekerja sebagai guru di sebuah sekolah di Penang. Ia diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan pernah terlibat dalam aktivitas militan di Afghanistan serta di Bosnia.
Malaysia sendiri sedang dalam kewaspadaan penuh setelah sebuah laporan pada Jumat (4/12/2015) menunjukkan bahwa 10 orang terkait ISIS telah menyusup masuk ke Thailand sejak Oktober lalu. Mereka diduga mengincar kepentingan Rusia di negara tetangga Malaysia itu. (Reuters)
Kepala kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, dalam pernyataannya mengatakan empat orang yang ditangkap itu berkewarganegaraan asing dan satu orang warga Malaysia. Penangkapan itu dilakukan selama periode 17 November sampai 1 Desember kemarin.
Di antara tersangka yang ditangkap itu terdapat seorang warga Indonesia berusia 31 tahun, yang disebut sebagai pemimpin sel ISIS di Malaysia. Warga Indonesia itu diketahui telah bersumpah untuk setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi melalui Facebook pada 2014 silam.
"Dia bersama seorang warga Malaysia, diduga bertindak sebagai fasilitator untuk mengumpulkan orang-orang dari Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung dengan ISIS," kata Khalid.
Dalam kelompok itu juga terdapat seorang warga Eropa berusia 44 tahun yang bekerja sebagai guru di sebuah sekolah di Penang. Ia diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan pernah terlibat dalam aktivitas militan di Afghanistan serta di Bosnia.
Malaysia sendiri sedang dalam kewaspadaan penuh setelah sebuah laporan pada Jumat (4/12/2015) menunjukkan bahwa 10 orang terkait ISIS telah menyusup masuk ke Thailand sejak Oktober lalu. Mereka diduga mengincar kepentingan Rusia di negara tetangga Malaysia itu. (Reuters)
0 comments:
POST A COMMENT