Ilustrasi Gojek. ANTARA/Abriawan Abhe
Pengemudi
Go-Jek tewas dengan luka tusukan di Jalan Danau Sunter Utara, RW 13,
Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut juru
bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Muhammad Iqbal, pengemudi bernama
Septian itu menjadi korban pertengkaran pengemudi Go-Jek lain dengan
tukang parkir di kawasan itu. “Korban bernama Septian, pengemudi Go-Jek
berusia 20 tahun,” ucap Iqbal dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 9 Desember 2015.
Septian adalah warga Jalan Sunter Permai, RT 08 RW 07, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Saksi mata yang juga pengemudi Gojek, Suhardi, ucap Iqbal, menuturkan telah terjadi kesalahpahaman antara dia dan tukang parkir di NAV Karaoke. Tukang parkir tersebut meminta ongkos parkir kepada Suhardi. Namun dia tidak mau memberi karena belum mendapat penumpang.
Suhardi kemudian dipukuli tukang parkir tersebut sehingga mengalami luka sobek di pelipis kiri. Suhardi, ujar Iqbal, lalu memanggil Septian, yang tak lain adalah adik Suhardi. Namun tukang parkir itu tidak terima ketika Septian berusaha mendamaikan pertengkaran tersebut. Septian kemudian ditusuk dan disayat pada paha kiri.
Septian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Royal Progres oleh Suhardi pada pukul 17.30. Dia mendapatkan pertolongan di ruang UGD oleh dokter Astrit dengan dibantu tiga perawat selama 30 menit. Namun nyawa Septian tidak tertolong karena selaput darah paha kirinya putus dan kehabisan darah.
Iqbal menuturkan ditemukan luka sayat pada paha kiri dalam dekat kemaluan korban dan luka tusuk di paha kiri luar sedalam 3 sentimeter.
Septian adalah warga Jalan Sunter Permai, RT 08 RW 07, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Saksi mata yang juga pengemudi Gojek, Suhardi, ucap Iqbal, menuturkan telah terjadi kesalahpahaman antara dia dan tukang parkir di NAV Karaoke. Tukang parkir tersebut meminta ongkos parkir kepada Suhardi. Namun dia tidak mau memberi karena belum mendapat penumpang.
Suhardi kemudian dipukuli tukang parkir tersebut sehingga mengalami luka sobek di pelipis kiri. Suhardi, ujar Iqbal, lalu memanggil Septian, yang tak lain adalah adik Suhardi. Namun tukang parkir itu tidak terima ketika Septian berusaha mendamaikan pertengkaran tersebut. Septian kemudian ditusuk dan disayat pada paha kiri.
Septian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Royal Progres oleh Suhardi pada pukul 17.30. Dia mendapatkan pertolongan di ruang UGD oleh dokter Astrit dengan dibantu tiga perawat selama 30 menit. Namun nyawa Septian tidak tertolong karena selaput darah paha kirinya putus dan kehabisan darah.
Iqbal menuturkan ditemukan luka sayat pada paha kiri dalam dekat kemaluan korban dan luka tusuk di paha kiri luar sedalam 3 sentimeter.
0 comments:
POST A COMMENT