Kupang – Para investor asal Jepang, Prancis, dan Belanda tertarik
untuk berinvestasi di bidang infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia
tepatnya Nusa Tenggara Timur (NTT). Para investor tersebut tertarik
untuk berinvestasi pada pembangkit listrik di Kabupaten Flores Timur
serta pembangunan Jembatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Andre Koreh mengatakan bahwa
sebelumnya Gubernur NTT, Frans Lebu Raya telah terlebih dahulu
menyampaikan potensi yang dimiliki daerah ke sejumlah negara.
“Yang memberi respon positif adalah Jepang, Prancis dan Belanda,” kata Koreh, di Kupang, seperti dilansir Pos Kupang, (23/01).
Menurut Koreh, salah satu yang diminati adalah rencana pembangunan
Jembatan Palmerah di atas laut yakni sepanjang 1.000 meter. Jembatan
senilai Rp5,1 triliun ini rencananya akan menghubungkan Pulau Lembata
dan Pulau Adonara.
“Pemerintah Provinsi NTT akhirnya harus mencari investor dari luar
negeri, setelah dengan berbagai pertimbangan terutama biaya untuk
membangun jembatan itu,” ucapnya.
Sementara itu, lanjut Koreh, khusus untuk membiayai konstruksi
Jembatan Palmerah itu ada tiga alternatif yang ditawarkan yaitu JICA
dari Pemerintah Jepang, Pemerintah Prancis, dan satu lagi adalah dari
APBN.
“Yang lain adalah investasi energi memanfaatkan arus di Selat
Gonsalu, yang juga diminati Belanda, yang berkecepatan arus 2,5 meter
kubik perdetik pada bulan mati dan 3,5 meter kubik perdetik,” terangnya.
0 comments:
POST A COMMENT