Ilustrasi
COBA bayangkan, bagaimana perasaan Dulmukin,
45, dari Kediri (Jatim) ini. Dia di Blitar sibuk nggosok akik jualannya,
eh…..di rumah istrinya “digosok” seorang PNS tetangga sendiri. Saat
digerebek, terlihat Rita dan Juwono, 40, sedang gidal-gidul (telanjang)
bak anak kecil diajak mandi orangtuanya di sore hari.
Prospek PNS jelas lebih menjanjikan ketimbang tukang akik. Tukang
akik, meski tiap hari ngrendem dan menggosok batu akik, penghasilannya
tidak menentu. Lalu coba bandingkan dengan PNS, gajinya setiap bulan
sudah jelas. Dan setelah usia 58-60, masih dapat pula pensiun, yang
uangnya bisa diambil lewat ATM.
Ny. Rita, 38, dari Gurah, Kabupaten Kediri belakangan sedang
bingung dengan dua pilihan. Jadi bini tukang akik, miskin melulu.
Sedangkan jadi WIL-nya Juwono PNS yang tetangga sendiri, dia selalu
renes (terjamin) secara materi. Dia sering memberinya uang, meski Rita
harus memberikan imbalan berupa……goyang.
Seiring dengan booming akik, Juwono memang juga sering pesen akik
pada Dulmukin, suami Rita itu. Akik kecubung, delima merah, yaman; semua
dimiliki. Hampir semua jarinya berhiaskan cincin batu akik. Pokoknya
dia tak mau kalah dengan Tessy Srimulat. Juwono memang sedang
memasyarakatkan akik, dan mengakikkan masyarakat.
Tapi seringnya dia beli akik ke Dulmukin, sebetulnya karena punya
grand design jika tak mau disebut permufakatan jahat. Dia sesungguhnya
sedang mengincar Rita, bini Dulmukin yang masih seksi menggiurkan itu.
“Jika sering kuberi uang, satu putaran juga kena,” kata batin Juwono
berandai-andai.
Dan ternyata betul. Berkat uang pemancing itu, Rita siap dijadilan
WIL-nya. Di kala suami jualan akik di kota, Juwono diberi kesempatan
seluas-luasnya main ke rumahnya. Selanjutnya, di kota Dulmakin sedang
menggosok akik, di rumah Rita juga digosok-gosok oleh Juwono sampai
merem melek.
Beberapa hari lalu Dulmakin melebarkan sayap bisnisnya sampai kota
Blitar. Istilah kerennya, ekspansi pasar! Tapi baru beberapa jam buka
lapak, hatinya tidak tenang, ingat yang di rumah terus. Dia segera
pulang ke Kediri. Benar saja. Di rumah kondisinya sepi, tapi di kamar
ada suara bisik-bisik mencurigakan. Begitu diintip, ya ampuuuun, Rita
istrinya sedang melayani Juwono bersetubuh bak suami istri.
Dulmakin segera panggil warga untuk bersama-sama, bahu membahu,
menggerebeknya. Dengar pintu digedor-gedor, Juwono yang masih
gidal-gidul itu segera sambar celana kolornya, dan kabur lewat pintu
belakang. Tapi karena sudah dikepung massa, akhirnya tertangkap juga.
Untungnya penduduk masih bisa meredam amarahnya. Karena pelaku tetangga
yang sudah dikenalnya, urusan langsung diserahkan ke Polsek Gurah.
Mestinya Juwono dibubut kayak akik juga, baru tahu rasa.
0 comments:
POST A COMMENT