Minggu, 13 Desember 2015 | 08:19 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hasil survei lembaga kajian Populi Center menunjukkan bahwa tingkat
kepercayaan responden terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama tetap tinggi. Jumlah responden yang tidak percaya Ahok, sapaan
akrab Basuki, terlibat kasus korupsi terhitung besar.
Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan responden dimintai pendapat mereka mengenai kemungkinan keterlibatan Ahok dalam kasus pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) serta kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. “Hampir separuh responden menyatakan tidak percaya dengan isu yang menyatakan bahwa Ahok terlibat kasus UPS,” katanya di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 12 Desember 2015.
Responden yang menyatakan tidak percaya mencapai angka 46,2 persen. Sementara yang tidak menjawab 6,5 persen, dan yang tidak mengatahui kasusnya sebesar 31,2 persen. Responden yang menyatakan sangat percaya dan percaya hanya sebesar 13,7 persen.
Untuk isu keterlibatan Ahok dalam kasus pembelian lahan Sumber Waras yang telah dilaporkan Badan Pemeriksa Keuangan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, sebanyak 38,5 persen menyatakan tidak percaya. Responden yang percaya dan sangat percaya mencapai 17 persen. Dalam kasus yang satu itu, responden yang tidak menjawab sebanyak 7 persen dan tidak tahu kasusnya mencapai 36 persen.
Survei dilakukan terhadap 400 responden dengan proporsi gender seimbang. Responden dipilih secara bertingkat (multistage random sampling), yaitu dari pengacakan untuk kelurahan, Rukun Tetangga, keluarga, dan akhirnya terpilih di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei ini memiliki tingkat kesalahan 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan responden dimintai pendapat mereka mengenai kemungkinan keterlibatan Ahok dalam kasus pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) serta kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. “Hampir separuh responden menyatakan tidak percaya dengan isu yang menyatakan bahwa Ahok terlibat kasus UPS,” katanya di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 12 Desember 2015.
Responden yang menyatakan tidak percaya mencapai angka 46,2 persen. Sementara yang tidak menjawab 6,5 persen, dan yang tidak mengatahui kasusnya sebesar 31,2 persen. Responden yang menyatakan sangat percaya dan percaya hanya sebesar 13,7 persen.
Untuk isu keterlibatan Ahok dalam kasus pembelian lahan Sumber Waras yang telah dilaporkan Badan Pemeriksa Keuangan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, sebanyak 38,5 persen menyatakan tidak percaya. Responden yang percaya dan sangat percaya mencapai 17 persen. Dalam kasus yang satu itu, responden yang tidak menjawab sebanyak 7 persen dan tidak tahu kasusnya mencapai 36 persen.
Survei dilakukan terhadap 400 responden dengan proporsi gender seimbang. Responden dipilih secara bertingkat (multistage random sampling), yaitu dari pengacakan untuk kelurahan, Rukun Tetangga, keluarga, dan akhirnya terpilih di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei ini memiliki tingkat kesalahan 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
0 comments:
POST A COMMENT